Task

Hit Counter

Sunday, December 20, 2009

Electronic Data Interchange

      Electronic Data Interchange atau sering disingkat dengan EDI berkembangan sekitar tahun 1980 di benua Eropa dan Amerika, dengan tujuan efisiensi pelayanan / pengurusan document, terutama untuk pelayanan jasa transportasi, manufaktur mobil, bea & cukai, ritail, bank, farmasi. EDI merupakan suatu cara mencapai system antar-organisasi atau dapat didefinisikan sebagai transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca oleh mesin secara langsung dari computer ke computer antara beberapa perusahaan. Transmisi yang terjadi memungkinkan data ditransmisikan dan diterima tanpa pengetikan ulang. EDI dapat diimplementasikan di bidang / komuniti yang melakukan aktivitas :

  1. Supply Chain Management, seperti logistic, manufaktur, distributor, retailer (supermarket) sampai dengan konsumen, bank.
  2. Farmasi mulai dari manufaktur sampai kegiatan distribusinya : export dan import.
  3. Transportasi, seperti : perusahaan pelayaran, perusahaan penerbangan pelabuhan laut, Bandar udara, courier, bank, warehousing (pergudangan, asuransi, terminal peti kemas)
  4. Keuangan, seperti : transaksi antar bank, perbankan lainnya, asuransi dll.
  5. Pemerintahan, seperti : bea cukai, perpajakan biro pusat statistika, imigrasi, perindustrian & perdagangan, dll.
      EDI dapat diimplementasikan apabila ada suatu komuniti dimana didalamnya ada pihak yang disebut hub dan spoke. Hub adalah pihak yang mewajibkan mitra kerjanya yaitu yang disebut spoke untuk menggunakan EDI. Contoh konsep implementasi EDI yaitu pada komuniti kapabeanan, dimana bea dan cukai disebut hub yang mana mewajibkan mitra kerjanya yaitu para importer dan eksporter (spokes) menggunakan EDI untuk bertukar dokumen bisnis. Arus globalisasi / perdagangan bebas terutama di kawasan ASEAN dan Pasific berupa AFTA dan APEC, menuntut diimplementasikannya EDI dan EC (Electronic Commerce). Dengan mengimplementasikan EDI, sejumlah keuntungan strategis antara lain : siklus perdagangan yang lebih cepat, kemampuan mengadopsi proses bisnis baru seperti teknik manufacturing just-in-time, kemampuan untuk memenangkan kompetisi bisnis atau mempertahankan pelanggan lama akan mengarah pada peningkatan efisiensi bisnis.
      Keuntungan operasional yang dapat dinikmati antara lain adalah pengurangan biaya kertas, pengiriman, pengadaan barang dan proses manual, memperbaiki cash flow perusahaan dan pengurangan tingkat kesalahan sekaligus peningkatan keamanan. Disisi lain implementasi EDI juga memberikan keuntungan yaitu memperbaiki daya saing, meningkatkan hubungan dagang perusahaan yang sudah ada.

No comments: